slide show

Tampilkan postingan dengan label Beranda. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Beranda. Tampilkan semua postingan

Senin, 21 April 2014

HIPERTENSI (Tekanan Darah Tinggi)

Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI ??
Peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg.

HIPERTENSI
  • Menjadi penyebab kematian terbesar kedua setelah stroke
  • Salah satu jenis penyakit “silent killer” tanpa tanda dan gejala yang khas
  • Merupakan penyakit yang akan diderita seumur hidup oleh pasien
No KategoriSistolik(mmHg)Diastolik(mmHg)
1.Optimal<120<80
2.Normal120 – 12980 – 84
3.High Normal130 – 13985 – 89
4.Hipertensi

5Grade 1 (ringan)140 – 15990 – 99
6Grade 2 (sedang)160 – 179100 – 109
7Grade 3 (berat)180 – 209100 – 119
8Grade 4 (sangat berat)>210>120


apa PENYEBAB nya???
USIA, DIET
STRESS, KETURUNAN, MEROKOK, KEGEMUKAN, KURANG AKTIVITAS, MINUM ALKOHOL, KELAINAN GINJAL
GEJALA HIPERTENSI adalah........

SAKIT KEPALA, SAKIT KUDUK, KELELAHAN, SULIT TIDUR, MUAL, MUNTAH, SESAK NAPAS, GELISAH, PANDANGAN KABUR
 
AKIBAT HIPERTENSI........................................................ serangan jantung....stroke....gagal ginjal......kebutaan

  PENATALAKSANAAN


Makanan yang harus dihindari atau dibatasi :
  1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (jeroan,minyak kelapa, gajih)
  2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam (biscuit, keripik,  makanan kering yang asin)
  3. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, kornet, soft drink)
  4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin, pindang, udang kering, telur asin, selai kacang)
  5.  Susu full cream, mentega, keju, mayonaise, serta sumber protein hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning telur, kulit ayam)
  6.  Bumbu – bumbu seperti kecap, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco, serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam.
  7.  Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian dan tape.











































































































































Rabu, 26 Februari 2014

KIAT SEHAT BAGI LANSIA

Menjadi tua dalah proses yang tidak mungkin dihindari.
WHO menetapkan 64 tahun sebagai usia yang menunjukan proses menua secara nyata.

Masalah pada lansia yaitu...
  1. Kesehatan mental berasal dari aspek fisik, psikologi, social dan ekonomi. Masalah tersebut berupa emosi labil, mudah tersinggung, merasa dilecehkan, kecewa, tidak bahagia, perasaan kehilangan dan tidak berguna. Lansia menjdai trentan terhadap gangguan psikiatri yaitu depresi, ansietas (kecemasan), psikosis (kegilaan) dan kecanduan obat.
  2. Menurunnya daya tahan tubuh
  3. Terbatasnya kekuatan fisik
Bagaimana menjaga kesehatan agar tetap sehat di usia lanjut ??
  1. Sebaiknya bentuk tempat tidur, kursi, jendela dibuat sederhana dan mudah digunakan, bila perlu diberi alat bantu sehingga lansia merasa aman dan nyaman
  2. Bentuk kamar mansi khusus ex: bak kamar mandi tidak terlalu dalam, menggunakan kloset duduk
  3. Mengkonsumsi makanan sehat, bergizi dan banyak serat seperti mengkonsumsi sayur dan buah
  4. Minum susu untuk kesehatan tulang
  5. membatasi jumlah konsumsi garam yakni tidak lebih dari 4 gram per hari
  6. Minum air putih 6 gelas sehari
  7. Konsumsi vitamin, diharapkan dapat mencukupi kebutuhan gizi yang tidak dapat dipenuhi oleh makanan sehari-hari
  8. Lakukan olahraga yang sesuai dengan kemampuan fisik. Ex: jalan pagi dan senam pernapasan
  9. Kembangkan hobi seperti menyulam, membaca, menulis, berkebun, bermain musik, bernyanyi, dsb.
  10. Rekreasi, perlu untuk ketenangan dan menambah gairah hidup
  11. Meditasi relaksasi
  12. Cek kesehatan secara berkala
  13. Menjaga kebersihan
  14. Mendekati diri pada Tuhan YME.
Perilaku yang harus dihindari....
  1. Kurang berserah diri dan cepat putus asa
  2. Pemarah, emosi labil
  3. Manja, serba dilayani
  4. Suka menyendiri
  5. Malas bergerak
  6. Melakukan kegiatan melebihi kemampuan
  7. makan tidak teratur dan kurang minum
  8. Kebiasaan buruk, merokok, minuman keras
  9. Meminum obat tanpa aturan
  10. Tidak memeriksakan kesehatan secara teratur 
LANSIA SEHAT ?!.... TENTU BISA!!!
ditulis oleh Memy Rizkiyah, SKM

Kamis, 13 Februari 2014

PENYULUHAN DI RAWAT JALAN

Alhamdulillahirabbil'alamin, RSJ Provinsi Jawa Barat telah memiliki program penyuluhan di rawat jalan. Program ini baru dijadwalkan satu kali dalam satu minggu, dengan pembicara dari hampir seluruh profesi yang ada di rumah sakit ini yaitu :

Penyuluhan tanggal 12 Februari 2014 di Rawat Jalan
  • Psikolog
  • Pekerja Sosial
  • Perawat
  • Penyuluh Kesehatan
  • Psikiater
  • Apoteker
  • Petugas Kesehatan Lingkungan
  • Petugas Gizi
  • Dokter Umum
  • Petugas Laboratorium
  • Perawat Gigi
  • Petugas Verifikasi
  • Dokter Gigi
  • Security
  • Petugas Kerohanian
  • Petugas Fisioterapi
  • Petugas Rekam Medis
  • Petugas Rehabilitasi Mental
  • Siswa (sedang praktek di RSJ Provinsi Jawa Barat)
Materi yang disampaikan oleh petugas tergantung dari profesinya masing-masing.
Penyuluhan ini sudah berjalan dua kali yaitu :
  1. Tanggal 5 Februari 2014 dengan Pembicara dari psikolog yaitu: dra. Resmi Prasetyani dan Dian Caturrezeki S.Psi, materi : Pengenalan Umum Gangguan jiwa
  2. Tanggal 12 Februari 2014 dengan Pembicara dari Pekerja Sosial yaitu Yuyum Rohmulyanawati, S.Sos, MPSSp, materi : Membina Keluarga Sehat Jiwa 
Semoga program ini berjalan sesuai rencana dan jadwal.. Mohon dukungan dari semuanya.




















Karakteristik dan Gejala Gangguan Jiwa

Apakah yang dimaksud dengan sehat?
Sehat adalah suatu keadaan yang meliputi :
  • Sehat fisik : memiliki badan yang sehat dan bugar
  • Sehat sosial : mampu menjalin hubungan yang baik dengan orang lain
  • Sehat jiwa
      • Perasaan senang dan bahagia 
      • Mampu menyesuaikan diri dengan keadaan hidup sehari-hari
      • Dapat menerima kelebihan dan kekurangan diri sendiri
      • Melakukan kegiatan yang bermanfaat
      • Aktif menyumbangkan tenaga, pikiran dan kepedulian kepada keluarga dan masyarakat sekitar
 Apakah yang dimaksud dengan gangguan jiwa ?
Gangguan jiwa adalah kumpulan gejala dari :
  • gangguan pikiran
  • gangguan perasaan
  • gangguan tingkah laku
yang menimbulkan penderitaan terganggunya fungsi sehari-hari orang tersebut.

Apa penyebab gangguan jiwa?
  • Biologis : Genetik, ketidakseimbangan zat kimia di otak
  • Psikologis : Tidak bisa menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungan
  • Sosial : Adanya masalah yang tidak dapat diatasi, dukungan yang kurang dari keluarga dan lingkungan
Beberapa gangguan jiwa yang dapat ditemukan di masyarakat yaitu :
  • Gangguan cemas
  • Gangguan psikotik
  • Gangguan depresi
  • Faktor psikologis dan perilaku yang berhubungan dengan gangguan atau penyakit fisik.
Apa itu gangguan cemas?
yaitu : rasa khawatir yang sangat berlebihan yang mengakibatkan terganggunya kegiatan yang biasa dilakukan
Gejalanya :
  • kecemasan, gugup, gangguan konsentrasi
  • ketegangan motorik, gelisah, nyeri kepala, tidak dapat santai
  • berkeringat, jantung berdebar, sesak napas, mulut kering, pusing
Apa yang dimaksud dengan gangguan depresi ?!
Gangguan depresi adalah perasaan sedih yang :
  • mendalam
  • menetap lebih dari 2 minggu berturut-turut sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari
Gejala utamanya :
  • sedih hampir setiap waktu
  • kehilangan minat dan kesenangan pada hampir seluruh kegiatan
  • tidak bertenaga, mudah lelah dan aktivitas menurun
Gejala tambahan :
  • gangguan nafsu makan
  • gangguan tidur
  • gelisah atau lamban
  • kepercayaan diri dan harga diri menurun
  • kesulitan konsentrasi ayau mengambil keputusan
  • rasa tak berguna, putus asa, rasa bersalah
  • berpikir tentang kematian atau bunuh diri
Bagaimana dengan gangguan psikotik?
  1. Gangguan menilai realita, salah dalam menilai persepsi dan pikiran mereka serta menarik kesimpulan yang salah tentang realita aksternal, meski dihadapkan pada bukti yang berlawanan
  2. Gangguan berat dalam fungsi sosial dan fungsi personal, ditandai oleh penarikan diri secara sosial dan ketidakmampuan melakukan tugas-tugas harian dan pekerjaan
  3. Gangguan persepsi panca indera : halusinasi
    • mendengar suara-suara bisikan yang tidak didengar oleh orang lain
    • bicara dan tertawa sendiri tanpa sebab
  4. Gangguan pikiran  
    • curiga berlebihan
    • seolah-olah siaran radio dan tv membicarakan dirinya
    • merasa menjadi seseorang yang hebat 
    • bicara kacau (sulit dimengerti)
    5. Gangguan perilaku :
    • marah-marah tanpa sebab, mengamuk
    • terlalu menyendiri, tidak mau bergaul
    • tidak mau mandi, tidak menjaga kebersihan diri
    • buang air besar/kecil sembarangan
Faktor psikologis dan perilaku yang berhubungan dengan gannguan atau penyakit fisik yaitu :
penyakit fisik yang dicetuskan atau diperberat oleh stres emosional/faktor psikis
contoh : asma, gastritis (sakit maag), tekanan darah tinggi.

Klasifikasi Gangguan Jiwa ICD 10-WHO
  • Gangguan Mental Organik
  • Gangguan mental dan perilaku akibat penyalahgunaan zat psikoaktif
  • Gangguan psikotik
  • Gangguan afektif; depresi dan mania
  • Gangguan neurotik; gangguan cemas, gangguan terkait stress dan somatoform
  • Sindroma perilaku berkaitan dengan gangguan psikologis dan faktor fisik : faktor psikologis dan perilaku yang berhubungan dengan gannguan atau penyakit fisik
  • Gangguan perilaku dan kepribadian masa dewasa
  • Gangguan perkembangan psikologis
  • Gangguan perilaku dan emosi yang terjadi pada masa kanak dan remaja
  • Gangguan mental yang tidak diklasifikasikan
Taken from : Ditkeswa, Kemenkes RI 2013

Kamis, 06 Februari 2014

Pertemuan Lintas Batas Penanggulangan Kesehatan Jiwa Masyarakat (PKJM) di Jawa Barat

Pertemuan Lintas Batas Penanggulangan Kesehatan Jiwa Masyarakat (PKJM) di Jawa Barat diadakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar Setda Provinsi Jawa Barat Sub Bagian Kesehatan Masyarakat-Bagian Kesehatan, dilaksanakan pada tanggal 18-19 Desember Tahun 2013 bertempat di Hotel Takashimaya - Lembang.
Narasumber pada pertemuan ini adalah :
  1. Direktur Kesehatan Jiwa Kemenkes RI
  2. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
  3. Pemerintah kota Bekasi
  4. Dr. Deni Kurniadi Sunjaya, dr, DESS - Sekretaris LPPM FK UNPAD - Bandung
 dengan peserta 40 orang berasal dari 4 Provinsi dan Kabupaten/Kota Perbatasan :
1. Pemerintah Provinsi Jawa Barat
    a. Kab. Bogor
    b. Kab. Sukabumi
    c. Kab. Cirebon
    d. Kota Depok
    e. Kota Bekasi
    f. Kota Banjar
2. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
    a. Kota Jakarta Timur
3. Pemerintah Provinsi Banten
    a. Kota Tanggerang Selatan
4. Pemerintah provinsi Jawa Tengah
    a. Kab. Brebes

Tujuan pertemuan ini adalah agar para peserta memperoleh wawasan dan gambaran komprehensif dan terpadu dalam pelaksanaan Penanggulangan Kesehatan Jiwa Masyarakat di Jawa Barat.

Dalam pertemuan ini didapatkan Kesepahaman dan Kesepakatan yaitu :
Kesepahaman :
  1. Beban masalah kesehatan jiwa baik psikotik maupun non psikotik di keempat provinsi semakin besar dan berdampak pada produktivitas daerah.
  2. Masalah kesehatan jiwa adalah masalah publik sehingga merupakan masalah bersama pemerintah dan masyarakat
  3. Ditingkat pemerintah, penanggulangan kesehatan jiwa masyarakat (PKJM) merupakan tanggung jawab bersama antara pusat, provinsi dan kabupaten/kota yang bersifat lintas sektor
  4. Penanggulangan masalah kesehatan jiwa yang bersifat lintas batas membutuhkan komitmen, kerjasama dan sinergitas antara pusat, provinsi dan Kab/Kota yang bersifat lintas sektor 
 Kesepakatan :
  1. Memecahkan masalah kesehatan jiwa masyarakat (KJM) melalui pengembangan perjanjian kerjasama (MoU) berkenaan dengan pengaturan dan penanggulangan KJM di wilayah dan daerah lintas batas
  2. Memperkuat dan revitalisasi TP-KJM di Tk. Provinsi dan Kab./Kota.
  3. Memperkuat sistem kesehatan (Sumber Daya Infrastruktur, Pelayanan, Pembiayaan, Informasi, dan pengaturan), Sistem Sosial dan Sistem Administrasi di wilayah dan daerah masing-masing serta menjembatani sinergitas antara ketiga sistem tersebut.
  4. Memperkuat pengorganisasian antar institusi
  5. Memperkuat dan melibatkan peran keluarga, masyarakat, lembaga swadaya masyarakat dan sektor swasta dalam PKJM.



Kamis, 23 Januari 2014

FOTO KEGIATAN FAMILY GATHERING TH. 2013





PROGRAM INSTALASI KESEHATAN JIWA MASYARAKAT (KESWAMAS) RSJ PROVINSI JAWA BARAT


Masalah kesehatan jiwa masyarakat dewasa ini semakin meningkat, yaitu dengan semakin meningkatnya tindak kekerasan, tingginya kenakalan remaja, meningkatnya penyalahgunaan NAPZA, meningkatnya tawuran dan pengangguran merupakan indikasi keadaan masyarakat yang sakit. untuk penanganan masalah ini, masyarakat perlu mendapatkan informasi yang luas tentang kesehatan jiwa baik dalam permasalahan maupun pencegahan dan penangananya. Kesehatan jiwa masyarakat merupakan suatu orientasi kesehatan jiwa yang mencakup semua kegiatan yang dilaksanakan di masyarakat.
Kebijakan kesehatan jiwa masyarakat terdapat 4 (empat) perubahan yaitu dari berbasis rumah sakit (hospital base) menjadi berbasis masyarakat, ditangani disemua pelayanan kesehatan yang ada, dahulu trawat inap sekarang mengandalkan pelayanan rawat jalan (ambulatory) dan dahulu korban penderita gangguan jiwa perlu disantuni sekarang dapat diberdayakan. Kebijakan tersebut diperkuat dengan Keputusan Mentri Kesehatan RI No. 406/Menkes/SK/VI/2009 tentang Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa Komunitas.
Instalasi KESWAMAS semestinya menjadi ujung tombak RSJ dalam proses memperluas pelayanan kesehatan jiwa ke masyarakat khususnya di Jawa Barat, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Instalasi KESWAMAS yang menekankan pada peningkatan kemadirian masyarakat serta upaya promotif dan preventif.
Secara Umum Tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya pelayanan Kesehatan Jiwa Komunitas , sehingga status kesehatan jiwa masyarakat meningkat. Sedangkan tujuan khusus yang ingin dicapai adalah :
  1. Terpaparnya informasi kesehatan jiwa dan deteksi dini gangguan jiwa kepada tenaga puskesmas, sehingga puskesmas dapat memberikan pelayanan kesehatan jiwa dan mendeteksi dini gangguan jiwa masyarakat
  2. Terpaparnya informasi kesehatan jiwa kepada kader kesehatan, tokoh masyarakat, tokoh agama, aparat desa, dan kelompok beresiko, agar terbangun pandangan dan sikap yang positif
  3. Berkurangnya dampak sosial akibat penyakit gangguan jiwa seperti menurunnya stigma, diskriminasi, isolasi dan tertanganinya kasus pasung.
  4. Terbangunnya sistem rujukan yang baik sehingga pelayanan kesehatan jiwa dapat berkesinambungan.
 KEGIATAN POKOK
  A. PKMRS dan PEMBINAAN
  1. Penyuluhan Kesehatan Jiwa yang menunjang usaha preventif dan promotif
  2. Pembuatan WEB dan Jejaring sosial sebagai sarana penyebarluasan informasi kesehatan jiwa melalui media internet
  3. Pembuatan Stiker, brosur, leaflet
  4. Penyebaran brosur/leaflet sebagai sarana penyebarluasan informasi kesehatan jiwa melalui media cetak
B. PSIKIATRI KOMUNITAS
  1. TOT deteksi dini gangguan jiwa kepada kader
  2. TOT deteksi dini gangguan jiwa kepada tenaga kesehatan
  3. Layanan rujukan
C. SOSIAL MEDIS dan KERJASA LINTAS SEKTOR
  1. Kunjungan rumah
  2. Membangun jejaring kerja dalam penanganan masalah kesehatan jiwa khususnya pasien pasung dan gelandangan psikotik
  3. Family Gathering
  4. Family Support  
  5. Evaluasi Sosial
  6. Terapi Individu / Bimbingan Sosial Individu
  7. Terapi Keluarga
  8. Terapi Kelompok
D. CEGAH RELAPS
  1. Layanan konsultasi dan informasi kesehatan jiwa
  2. Layanan konseling dan psikoterapi singkat kepada klien
  3. Psikoedukasi kepada klien dan keluarga setelah selesai menjalani perawatan
  4. Menghubungi keluarga pasien yang sudah diijinkan pulang, tetapi belum dijemput keluarga.

Selasa, 21 Januari 2014

VISI MISI




VISI

Mewujudkan Masyarakat Jawa Barat Paham dan Sadar Terhadap Kesehatan Jiwa



MISI

  1. Meningkatkan Upaya Promosi Kesehatan Jiwa Secara Langsung dan Melalui Media Internet, Media Cetak serta Media Elektronik

  2. Meningkatkan Keterlibatan Masyarakat dalam Penanggulangan Masalah Kesehatan Jiwa Terutama dalam mengurangi Stigma, Diskriminasi dan Isolasi terhadap Orang dengan Gangguan Jiwa

  3. Meningkatkan Kemampuan Kader dan Tenaga Kesehatan dalam Mendeteksi Gangguan Jiwa

  4. Meningkatkan Koordinasi dan Kerjasama Lintas Sektor dalam Penanggulangan Masalah Kesehatan Jiwa

STRUKTUR ORGANISASI